Di tangga
aku
mengajakmu turun sesaat
untuk
menaikan ingatan yang lama takterbaca
lantaran
matamu diam-diam mulai tergoda,
sibuk
menerka isi buku yang sampulnya taktereja
lalu,
aku
tulis ulang puisi-puisiku
pada
tangga pertama,
di
lembar kedua bibirmu,
tepat
diujung bulan
yang
batal mengirim hujan
yang
memadamkan curiga
di
tangga kedua;
kusematkan
lagi ciuman pendekku
di
pelipis ingatanmu
yang
juga nyaris layu
Yogyakarta, September 2012
Di sela puisi
di
sela-sela puisi yang kita tanam
di
halaman buku harian,
diam-diam
ada spora
yang
diterbangkan angin
dan
menancapkan tunas
di
bawah rerentukan cahaya
Yogyakarta, September 2012
Solitude
sejak september batal mengirim hujan
pertama,
ingin kuperbarui tilas bibirku di bibirmu,
yang hampir padam oleh cuaca yang tak
tertera
pada catatan yang mulai pucat tembaga.
di dusun itu;
apakah kau masih mengerjakan nisan,
sedang di bilik jantungku masih
ada pulsa jantungmu
yang terus memanjang takterjenjang,
sedang di bilik jantungmu,
ada jendela dengan engsel yang menua
yang deritnya juga tak tertera
seperti musim yang terlambat jatuh
pada sejarah di punggungku yang layu.
Purwokerto, 29092012
September di dusun saiku
ya, september mulai layu,
dan aku masih bermukim di dusun yang dulu.
meski ada yang sempat mengirim murung di
permulaan musim,
sepertimu; aku masih menunggu hujan pertama
di ujung bulan,
yang menandai pertemuan denganmu,
yang telah kita catat sebagai rencana.
ya, dalam tidur kita,
aku akan mengajakmu bicara
seperti saat aku diajak bicara oleh matamu
yang diam-diam telah begitu bersahabat
dengan mataku, saat kita sama-sama terpejam
melafal dada.
Purwokerto, 23 September 2012
Daun
lihatlah,
duapuluh
tiga daun
telah
layu dan tanggal dari dahan usia,
yang
tumbuh di dadamu yang pasang
hitunglah,
berapa
helai yang telah kau pakai
untuk
menulis nasibmu sendiri,
catatlah
pada sisi yang lain.
tak
perlu risau
tentang
gugur daun
lantaran
musim selalu menukar semi
dengan
semi yang lebih semi
pada
hari-hari yang terus bersemi
ingatlah,
seperti
embun aku bersemi
pada
musim semi di dadamu.
Purwokerto, Agustus 2012
Purwokerto, Agustus 2012
Puisi-Puisi ini terbit di
Lampungpost, Minggu 4 Nopember 2012
0 Comments:
Post a Comment