Surat dari hujan
hujan melompat
mendesah di daun telingaku
kiranya memibisakan kabar
tentang rindu
tapi
yang terucap malah kilat
“tahukah? kau telah diduakan”
tak sempat aku berucap
tubuhku telah basah
Purwokerto, 2009
Surat tengah hari
aku seperti kehilanganmu
sesaat sebelum aku benar-benar mengenalmu
di antara tumpukan buku, dan kalender layu
aku seperti menemukan wangi tubuhmu
yang tertinggal di tumpukan baju
yang menyihirku
segera membasuh pikiranku
Purwokerto, 2009
aku seperti kehilanganmu
sesaat sebelum aku benar-benar mengenalmu
di antara tumpukan buku, dan kalender layu
aku seperti menemukan wangi tubuhmu
yang tertinggal di tumpukan baju
yang menyihirku
segera membasuh pikiranku
Purwokerto, 2009
Surat malam hari
malam ini
kucoba melobangi waktu
membuat celah di dinding hatimu
sehingga kutahu di mana kau simpan
hatiku di antara detak jantungmu yang bisu
Purwokerto, 2009
--> Tabloid Minggu Pagi - Juni 2009
1 Comment:
Puisi yang indah...
Boleh ngak diterbitkan di Agupena Jateng...
Mks
Post a Comment